Sebagai Identitas Bangsa
Sepak bola adalah identitas bangsa. Di negara Eropa dan Amerika Latin, sepak bola adalah gelora nasionalisme. Bagi orang di luar negri Sepak bola adalah obat stres. Pereda kekalutan problem yang menerpa masyarakat. Terbukti, dengan liputan media menaruh sepak bola sebagai headline.
Demam Sepakbola
Sebutan tersebut yang sudah menjangkiti masyarakat perkotaan maupun daerah. Sepak bola kini menjadi ramai dibicarakan orang. Banyak orang menggelar nonton bareng. Semua kalangan bergabung. Melebur identitas menjadi satu. Bepe,(Bambang Pmungkas) panggilan akrab striker Timnas, bersuara di twitter bahwa ia rindu sepak bola jadi obrolan di dunia maya.
Kini, harapan Bepe bisa terwujud. Sepak bola jadi salah satu olahraga populer meski sebatas euforia sesaat. Dari kantor menteri sampai ibu rumah tangga nimbrung membicarakan sepak bola. Namun, euforia ini disinyalir hanya sesaat. Kita dulu pernah mengalami hal serupa kala Timnas bertarung di ajang Piala Asia. Setelah itu, sepak bola Indonesia turun drastis. Justru didominasi perilaku anarkis dan tawuran.
Semangat yang sedang menggebu ini harus kita transfer pada semangat fair play. Mendukung Timnas yes, anarkis no. Kita harus merawat dukungan Timnas ini secara penuh. Tidak setengah-tengah. Masyarakat harus diberi suguhan yang memikat. Baik di dalam lapangan maupun luar lapangan (misalnya, tiket).
Tanpa itu semua, kita khawatir semangat ini akan menjadi nasionalisme buta. Ketika Timnas kalah, ibarat from hero to zero. Kita ingin masyarakat memahami bahwa sepak bola bukan soal menang atau kalah, melainkan semangat fair play.