Berpikir kreatif (Creative Thinking) adalah suatu proses berpikir yang mampu memecahkan masalah dengan cara yang orisinil dan berguna. Di dalamnya mengandung proses mental yang memadukan (dan memadukannya lagi) dengan cara sedemikian rupa sehingga muncul bentuk-bentuk dan pola-pola baru yang lebih baik dan lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia secara normatif. Untuk berpikir kreatif orang harus mendapat kesan atas suatu masalah dengan sangat mendalam, merenungkan, menghayati dan kemudian menyatakannya dalam perumusan dan visualisasi yang jelas, sehingga dengan demikian ia dapat menggambarkan dan merumuskan suatu konsep atau ide baru, orisinil atau berbeda dengan konsep atau ide tradisional. Meskipun berpikir kreatif itu memanfaatkan data yang ada, namun data itu tidak selalu lengkap. Karena itu dengan pengetahuan parsial tentang ssuatu, orang yang berpikir kreatif mampu menciptakan konsep atau ide yang baru. Oleh sebab itulah, berpikir kreatif membutuhkan imajinasi yang tinggi sehingga pikirannya pada dasarnya sukar diramalkan. Di dalam berpikir kreatif kita akan menemukan pelbagai ciri yang membedakannya dengan metode berpikir lainnya, di antaranya yang terpenting adalah :
1. Kemampuan untuk mengamati masalah dan situasi yang belum pernah diamati.
2. Kemampuan untuk menghubungkan masalah-masalah dan gagasan-gagasan yang diperoleh dari banyak sumber
3. Kemampuan untuk memiliki banyak alternatif terhadap suatu masalah dan subyek tertentu
4. Tidak menyukai konsep, cara pemecahan dan ungkapan klise
5. Tidak menyukai tradisi atau kebiasaan yang telah mapan
6. kemampuan memanfaatkan kekuatan mental, emosional atau sesuatu yang berada di bawah sadar.
7. Memiliki pikiran, tindakan, perumusan dan metode pemecahan masalah yang luwes.

Grafik desain adalah sebuah proses kreatif yang lebih baik dari pada jawaban singkat dalam menerangkan kepada klien.
Ada banyak cara untuk memberikan penerangan  singkat dan  isinya, dan masing-masing akan menyediakan solusi yang menghasilkan level-level sukses yang berbeda.  Kreatif desain melingkupi tema yang lebih luas dalam mencari solusi yang optimum untuk sebuah keringkasan.

Creative approaches( pendekatan kreatif)
Langkah oertama dalam proses kreatif adalah untuk menggunakan pikiran dasar yang luas untuk menghadapi tantangan paradigma-paradigma dan asumsi-asumsi yang sudah diterima. Proses ini dapat melibatkan dekonstruksi untuk membongkar jalan-jalan yang sudah diterima dalam melakukan banyak hal, yang mana dapat mennghalangi dalam mencari solusi. Para desainer dapat memakai berbagai peralatan untuk menghasilkan perspektiv perspektiv yang berbeda dan mengidentifikasi element ytang paling penting untuk berkomunikasi. Seperti metode-metode yang dapat membantu seorang desainer sampai pada sebuah solusi ide baru, apakah maksud tujuannya adalah untuk menghasilkan sebuah majalah yang diedarkan atau sebuah bangku.

User-centred design(UCD)
Kebutuhan kebutuhan, keinginan-keinginan  dan batasan-batasan dari pengguna ditempatkan pada pusat dari setiap tingkatan proses desain and membutuhkan desainer-desainer untuk melihat atau meramalkan bagaimana para pengguna menyukai untuk memkai produk yang dihasilkan. Metode ini fokus pada tujuan-tujuan dan tugas-tugas yang diasosiasikan dengan pemakaian sebuah desain, dari pada berfokus pada kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan dan batasan-batasan dari pengguna.

Python philosophy
Filosofi ini berasal dari ide-ide yang dipresentasikan oleh Tim Peters pada ‘The Zen of Python’, seperti’bagus adalah lebih baik dari pada buruk’,’jelas adalah lebih baik dari pada tersembunyi’,’simple adalah lebih baik dari pada kompleks’,’kompleks adalah lebih baik dari pada rumit’,’tipis adalah lebih baik dari pada tebal’,’jumlah yang dapat dibaca’,’kasus-kasus yang special adalah tidak cukup special untuk mematahkan peraturan-peraturan’,’kepraktisan mengalahkan kemurnian’,’kesalahan-kesalahan harusnya tidak pernah melewatinya dengan hening’ dan ‘tolak godaan untuk menerka’.

TIMTOWTDI
Ini artinya ‘ada lebih dari satu cara untuk melakukannya’ dan ikuti kepercayaan bahwa sebuah masalah mungkin mempunyai beberapa perbedaan, tapi sama valid, solusi-solusi.

Ockham’s razor
Ini melibatkan secara metodologi pengurangan, yang mana pencarian-pencarian untuk mengupas kembali elemen-elemen yang tidak benar-benar dibutukan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih mudah, and dalam melakukannya, menghasilkan resiko dari memperkenalkan ketidakkonsukuensian, keambiguan dan redundansi.

Harrison Pursey(diatas)
Desain dari Frisbee ini dibuat oleh pembentukan untuk perekrutan agensi Harrison Purset. Sebagai bagian dari sebuah pengembangan brand, itu menggunakan moto witty ‘seek find fetch’ atau jika diterjemahkan ‘cari mencari menjemput’ untuk mengarisbawahi pengambilan alam langsung dari pendekatannya untuk menempatkan penjemput. Frisbeenya juga memperlihatkan sesuatu yang asik dan mudah diingat.

Kevin Leighton(bawah)
Alat tulis yang didesain oleh Mark Studio, Manchester, untuk fotografer Kevin Leighton bertujuan untuk mengambil gambar personality khusus klien dalam berterus terang dan jalan yang tidak diharapkan.

Adidas press folder(diatas)
Foldernya Jog Design untuk pabrikan pakaian olahraga Adidas incorporates kedalam aspek fisikalnya. Tiga garis didepan adalah bukan dekoratif, mereka adalah garis garis magnetic yang membuat foldernya tetap tertutup.

 Dikutip dari Buku Fundamentals of graphic design.